(Surah an-Nazi’at; 79:18-24)
Dialog antara Musa
dan Firaun:
i) Seruan Musa
alaihisalam terhadap Fir’aun:
Maka katakanlah (kepada Firaun), "Adakah
keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan), dan engkau akan ku pimpin
ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepadaNya?"
Lalu (Musa) memperlihatkan kepadanya mukjizat yang
besar." (79: 18-20)
ii) Respon Fir’aun terhadap
ajakan Musa alaihisalam:
Tetapi
dia (Fir'aun) mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia mengumpulkan
(pembesar-pembesarnya) lalu berseru (memanggil kaumnya). (Seraya) berkata,
"Akulah Tuhanmu yang paling tinggi." (79:21-24)
***
(Surah Taha; 20: 57-64)
Dialog antara Musa
dan Firaun:
i) Cabaran daripada
Fir’aun dan jawapan Musa
Dia (Fir’aun) berkata, “ Apakah engkau datang keapda
kami untuk mengusir kami dari negeri kami dengan sihirmu, wahai Musa? Maka kami
pun pasti mendatangkan sihir semacam itu kepada kamu, maka buatlah suatu
perjanjian untuk pertemuan antara kami dan engkau yang kami tidak akan
menyalahinya dan tidak (pula) engkau, di suatu tempat yang terbuka.”
Dia (Musa) berkata, “(Perjanjian) waktu (untuk
pertemuan kami dengan kamu itu) ialah pada hari raya dan hendaklah orang-orang
dikumpulkan pada waktu pagi (duha).”
Tipu daya Fir’aun
Maka (Fir’aun) meninggalkan (tempat itu) lalu mengatur
tipu dayanya, kemudian dia datang kembali (pada hari yang ditentukan).
Ancaman Musa dan
reaksi pengikut Fir’aun
Musa berkata kepada mereka (para pesihir), Celakalah
kamu! Janganlah kamu mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, nanti Dia
membinasakan kamu dengan azab.” Dan sungguh rugi orang yang mengada-adakan
kebohongan.
Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka
dan mereka merahsiakan percakapan (mereka).
Mereka (para pesihir) berkata, “Sesungguhnya dua orang
ini adalah pesihir yang hendak mengusirmu (Fir’aun) dari negerimu dengan
sihir mereka berdua, dan hendak melenyapkan adat kebiasaanmu yang utama.
Maka kumpulkanlah segala tipu daya (sihir) kamu, kemudian datanglah dengan
berbaris, dan sungguh beruntung orang yang menang pada hari ini.”
***
(Surah az-Zukhruf; 43:51- 54)
Dakwaan Fir’aun
Dan Fir’aun
berseru kepada kaumnya (seraya) berkata, “Wahai kaumku! Bukankah kerajaan
Mesir itu milikku dan bukankahsungai-sungai ini mengalir di bawahku; apakah
kamu tidak melihatnya? Bukankah aku lebih baik dari orang (Musa) yang hina ini
dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?”
Maka (Fir’aun)
dengan perkataan itu telah mempengaruhi kaumnya, sehingga mereka patuh
kepadanya. Sungguh mereka adalah kaum yang fasik.
***
(Surah al-Qasas; 28:38-39)
Kesombongan Fir’aun
dan pengikutnya
Dan Fir’aun berkata, “Wahai para pembesar kaumku!
Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarkanlah tanah liat
untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan
yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin
bahwa dia termasuk pendusta.”
Dan dia (Fir’aun) dan bala tenteranya berlaku
sombong, di bumi tanpa alasan yang benar, dan mereka mengira bahwa mereka tidak
akan dikembalikan kepada Kami.
***
(Surah as-Syu’ara; 26:26-
Dialog Musa alaihisalam dengan
Fir’aun:
Dia
(Fir’aun) berkata kepada orang-orang di sekelilingnya, "Apakah kamu
tidak mendengar ( apa yang dikatakannya)?” (26:26)
Dia (Fir’aun) berkata, “Sungguh, Rasulmu yang diutus
kepada kamu benar-benar orang gila.” (26:27)
Ancaman Fir’aun
terhadap mereka yang ‘berpaling tadah’:
Dia (Fir’aun) berkata, “Sungguh, jika engkau menyembah
Tuhan selain aku, pasti aku masukkan engkau ke dalam penjara.” (26:29)
Cabaran Fir’aun
terhadap Musa alaihisalam:
Dia (Fir’aun) berkata, “Tunjukkan sesuatu (bukti
yang nyata), itu, jika engkau termasuk orang yang benar!”
Perbincangan Fir’aun
dengan pengikutnya:
i) Kerisauan Fir’aun
Dia (Fir’aun) berkata kepada para pemuka di
sekelilingnya, “Sesungguhnya dia (Musa) ini pasti seorang pesihir yang pandai,
dia hendak mengusir kamu dari negerimu dengan sihirnya; kerana itu apakah yang
kamu sarankan?”
ii) Cadangan pengikut
Fir’aun
Mereka menjawab, “Tahanlah (untuk sementara) dia dan
saudaranya, dan utuslah keseluruh negeri orang-orang yang akan mngumpulkan (pesihir),
nescaya mereka akan mendatangkan semua pesihir yang pandai kepadamu.”
Hari yang telah
ditentukan
i) Penentuan
Lalu dikumpulkan para pesihir pada waktu (yang
ditetapkan) pada hari yang telah ditentukan, dan diumumkan kepada orang banyak,
“Berkumpullah kamu semua, agar kita mengikuti
para pesihir itu, jika mereka (pesihir) yang menang.”
ii) Kerisauan
pengikut Fir’aun dan jawapan Fir’aun
Maka ketika para pesihir datang, mereka berkata kepada
Fir’aun, “Apakah kami benar-benar akan mendapat imbalan yang besar jika kami
yang menang?”
Dia (Fir’aun) menjawab, “Ya, dan bahkan kami pasti
akan mendapat kedudukan yang dekat (kepadaku).”
iii) Keyakinan/ kebodohan
pengikut Fir’aun
Lalu mereka melemparkan tali temali dan
tongkat-tongkat mereka seraya berkata, “Demi kekuasaan Fir’aun, pasti kamilah yang
akan menang.”
iv) Reaksi pengikut Fir’aun
setelah mengalami kekalahan
Maka menyungkurlah para pesihir itu, bersujud, mereka
berkata, “Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam. (iaitu) Tuhannya Musa dan
Harun.”
v) Ancaman Fir’aun terhadap pengikut yang ‘berpaling’
v) Ancaman Fir’aun terhadap pengikut yang ‘berpaling’
Dia (Fir’aun) berkata, “Mengapa kamu beriman kepada
Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia pemimpinmu yang
mengajarkan sihir kepadamu. Nanti pasti akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti
akan ku potong tangan dan kakimu bersilang dan sungguh, akan ku salib
kesemuanya.”
vi) Pendirian
pengikut yang bertaubat
Mereka berkata, “Tidak ada yang kami takutkan. Kerana kami
akan kembali kepada Tuhan kami.”
Sesungguhnya, kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan
kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami menjadi orang yang
pertama-tama beriman.”
Fir’aun dan bala
tenteranya
Kemudian Fir’aun mengirimkan orang ke kota-kota untuk
mengumpulkan (bala tenteranya).
(Fir’aun berkata), “Sesungguhnya mereka (bani Israil)
hanyalah sekelompok kecil, dan sesungguhnya mereka telah berbuat hal-hal
yang menimbulkan amarah kita, dan sesungguhnya kita semua tanpa kecuali harus
selalu waspada.”
***
Kesalahan Fir’aun:
i) Menyesatkan kaumnya
Dan Fir’aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi
petunjuk (20:79)
ii) Mengaku tuan (master) kepada manusia
(Seraya) berkata, "Akulah Tuhanmu yang
paling tinggi." (79:24)
iii) Mengaku
raja kepada manusia
Dan Fir’aun
berseru kepada kaumnya (seraya) berkata, “Wahai kaumku! Bukankah kerajaan
Mesir itu milikku dan bukankahsungai-sungai ini mengalir di bawahku; apakah
kamu tidak melihatnya?” (43:51)
iv) Mengaku Tuhan kepada manusia
Dan Fir’aun berkata, “Wahai para pembesar kaumku!
Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarkanlah tanah
liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah
bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku
yakin bahwa dia termasuk pendusta.” (28:38)
Katakanlah, "Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari sesiapa pun yang engkau kehendaki. engkau muliakan siapa pun yang engkau kehendaki dan engkau hinakan siapa pun yang engkau kehendaki. di tangan engkaulah segalah kebajikan. sungguh, engkau maha kuasa atas segala sesuatu"
(al-Imran; 3:26)
ps: Kitab
Muhiithul Muhiith menyebutkan, “Sihir adalah tindakan memperlihatkan sesuatu
dengan penampilan yang paling bagus, sehingga bisa menipu manusia.” (rujukan)
No comments:
Post a Comment