Pages

Followers

Tuesday, April 16

Persis

Kisah pemuda pendokong kebenaran dan pemimpin yang zalim:

(Surah an-Nazi’at; 79:18-24)

Dialog antara Musa dan Firaun:
i) Seruan Musa alaihisalam terhadap Fir’aun:
Maka katakanlah (kepada Firaun), "Adakah keinginanmu untuk membersihkan diri (dari kesesatan), dan engkau akan ku pimpin ke jalan Tuhanmu agar engkau takut kepadaNya?"
Lalu (Musa) memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar." (79: 18-20)
ii) Respon Fir’aun terhadap ajakan Musa alaihisalam:
Tetapi dia (Fir'aun) mendustakan dan mendurhakai. Kemudian dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru (memanggil kaumnya). (Seraya) berkata, "Akulah Tuhanmu yang paling tinggi." (79:21-24) 

***
(Surah Taha; 20: 57-64)

Dialog antara Musa dan Firaun:
i) Cabaran daripada Fir’aun dan jawapan Musa
Dia (Fir’aun) berkata, “ Apakah engkau datang keapda kami untuk mengusir kami dari negeri kami dengan sihirmu, wahai Musa? Maka kami pun pasti mendatangkan sihir semacam itu kepada kamu, maka buatlah suatu perjanjian untuk pertemuan antara kami dan engkau yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak (pula) engkau, di suatu tempat yang terbuka.”
Dia (Musa) berkata, “(Perjanjian) waktu (untuk pertemuan kami dengan kamu itu) ialah pada hari raya dan hendaklah orang-orang dikumpulkan pada waktu pagi (duha).”

Tipu daya Fir’aun
Maka (Fir’aun) meninggalkan (tempat itu) lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang kembali (pada hari yang ditentukan).

Ancaman Musa dan reaksi pengikut Fir’aun
Musa berkata kepada mereka (para pesihir), Celakalah kamu! Janganlah kamu mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, nanti Dia membinasakan kamu dengan azab.” Dan sungguh rugi orang yang mengada-adakan kebohongan.
Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan mereka dan mereka merahsiakan percakapan (mereka).
Mereka (para pesihir) berkata, “Sesungguhnya dua orang ini adalah pesihir yang hendak mengusirmu (Fir’aun) dari negerimu dengan sihir mereka berdua, dan hendak melenyapkan adat kebiasaanmu yang utama. Maka kumpulkanlah segala tipu daya (sihir) kamu, kemudian datanglah dengan berbaris, dan sungguh beruntung orang yang menang pada hari ini.”

***
(Surah az-Zukhruf; 43:51- 54)

Dakwaan Fir’aun
Dan Fir’aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata, “Wahai kaumku! Bukankah kerajaan Mesir itu milikku dan bukankahsungai-sungai ini mengalir di bawahku; apakah kamu tidak melihatnya? Bukankah aku lebih baik dari orang (Musa) yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)?”
Maka (Fir’aun) dengan perkataan itu telah mempengaruhi kaumnya, sehingga mereka patuh kepadanya. Sungguh mereka adalah kaum yang fasik.

***
(Surah al-Qasas; 28:38-39)

Kesombongan Fir’aun dan pengikutnya
Dan Fir’aun berkata, “Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarkanlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta.”
Dan dia (Fir’aun) dan bala tenteranya berlaku sombong, di bumi tanpa alasan yang benar, dan mereka mengira bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami.


***
(Surah as-Syu’ara; 26:26-

Dialog Musa alaihisalam dengan Fir’aun:
Dia (Fir’aun) berkata kepada orang-orang di sekelilingnya, "Apakah kamu  tidak mendengar ( apa yang dikatakannya)?” (26:26)
Dia (Fir’aun) berkata, “Sungguh, Rasulmu yang diutus kepada kamu benar-benar orang gila.” (26:27)

Ancaman Fir’aun terhadap mereka yang ‘berpaling tadah’:
Dia (Fir’aun) berkata, “Sungguh, jika engkau menyembah Tuhan selain aku, pasti aku masukkan engkau ke dalam penjara.” (26:29)

Cabaran Fir’aun terhadap Musa alaihisalam:
Dia (Fir’aun) berkata, “Tunjukkan sesuatu (bukti yang nyata), itu, jika engkau termasuk orang yang benar!”

Perbincangan Fir’aun dengan pengikutnya:
i) Kerisauan Fir’aun
Dia (Fir’aun) berkata kepada para pemuka di sekelilingnya, “Sesungguhnya dia (Musa) ini pasti seorang pesihir yang pandai, dia hendak mengusir kamu dari negerimu dengan sihirnya; kerana itu apakah yang kamu sarankan?”
ii) Cadangan pengikut Fir’aun
Mereka menjawab, “Tahanlah (untuk sementara) dia dan saudaranya, dan utuslah keseluruh negeri orang-orang yang akan mngumpulkan (pesihir), nescaya mereka akan mendatangkan semua pesihir yang pandai kepadamu.”

Hari yang telah ditentukan
i) Penentuan
Lalu dikumpulkan para pesihir pada waktu (yang ditetapkan) pada hari yang telah ditentukan, dan diumumkan kepada orang banyak, “Berkumpullah kamu semua, agar kita mengikuti  para pesihir itu, jika mereka (pesihir) yang menang.”
ii) Kerisauan pengikut Fir’aun dan jawapan Fir’aun
Maka ketika para pesihir datang, mereka berkata kepada Fir’aun, “Apakah kami benar-benar akan mendapat imbalan yang besar jika kami yang menang?”
Dia (Fir’aun) menjawab, “Ya, dan bahkan kami pasti akan mendapat kedudukan yang dekat (kepadaku).”
iii) Keyakinan/ kebodohan pengikut Fir’aun
Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata, “Demi kekuasaan Fir’aun, pasti kamilah yang akan menang.”
iv) Reaksi pengikut Fir’aun setelah mengalami kekalahan
Maka menyungkurlah para pesihir itu, bersujud, mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam. (iaitu) Tuhannya Musa dan Harun.”
v) Ancaman Fir’aun terhadap pengikut yang ‘berpaling’
Dia (Fir’aun) berkata, “Mengapa kamu beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Nanti pasti akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti akan ku potong tangan dan kakimu bersilang dan sungguh, akan ku salib kesemuanya.”
vi) Pendirian pengikut yang bertaubat
Mereka berkata, “Tidak ada yang kami takutkan. Kerana kami akan kembali kepada Tuhan kami.”
Sesungguhnya, kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena kami menjadi orang yang pertama-tama beriman.”

Fir’aun dan bala tenteranya
Kemudian Fir’aun mengirimkan orang ke kota-kota untuk mengumpulkan (bala tenteranya).
(Fir’aun berkata), “Sesungguhnya mereka (bani Israil) hanyalah sekelompok kecil, dan sesungguhnya mereka telah berbuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita, dan sesungguhnya kita semua tanpa kecuali harus selalu waspada.”

***

Kesalahan Fir’aun:
i) Menyesatkan kaumnya
Dan Fir’aun telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk (20:79)
ii) Mengaku tuan (master) kepada manusia
(Seraya) berkata, "Akulah Tuhanmu yang paling tinggi." (79:24) 
iii) Mengaku raja kepada manusia
Dan Fir’aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata, “Wahai kaumku! Bukankah kerajaan Mesir itu milikku dan bukankahsungai-sungai ini mengalir di bawahku; apakah kamu tidak melihatnya?” (43:51)
iv) Mengaku Tuhan kepada manusia
Dan Fir’aun berkata, “Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarkanlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta.” (28:38)


Katakanlah, "Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari sesiapa pun yang engkau kehendaki. engkau muliakan siapa pun yang engkau kehendaki dan engkau hinakan siapa pun yang engkau kehendaki. di tangan engkaulah segalah kebajikan. sungguh, engkau maha kuasa atas segala sesuatu" 
(al-Imran; 3:26)



ps: Kitab Muhiithul Muhiith menyebutkan, “Sihir adalah tindakan memperlihatkan sesuatu dengan penampilan yang paling bagus, sehingga bisa menipu manusia.” (rujukan)


No comments:

Post a Comment